oleh : Muhammad Nur Hafidz.
Sahabat Mada, Bahasa nasional kita mengadopsi berbagai bahasa di dunia untuk memperkaya kosa kata Bahasa Indonesia. Salah satunya Bahasa Arab. Berikut ini akan disajikan pembahasan tentang istilah-istilah dasar dalam bahasa dari Timur Tengah tersebut.
Pada pembahasan kali ini kita akan mempelajari istilah-istilah dasar dalam bahasa arab.
Kalimat (“ kata“ dalam istilah bahasa Indonesia) di bagi 3:
1. Kalimat isim ( kata benda )
Kalimat isim adalah kata yang mempunyai makna yang merujuk pada ( orang/manusia, hewan, tumbuhan, benda mati, tempat, waktu, sifat, atau makna lainnya ) dan tidak terkait dengan waktu, contoh :
Nama orang | اَحْمَدُ, مَحْمُوْدُ, فَارُوْقُ, عَبْدُ اللهِ, سَمْشُ الدِّيْنِ | Ahmad, Mahmud, faruq, Abdullah, syamsuddin. |
Nama hewan | بَقَرَةٌ, غَنَمٌ, جَامُوْسٌ, فَأْرَةٌ, نَمْلٌ, اَسَدٌ, خَيْلٌ | Sapi, kambing, kerbau, tikus, semut, harimau, kuda. |
Nama tumbuhan | وَرْدَةُ, يَاسْمِيْنُ, نَارَجِيْلُ, مَانَجَا, بَابَايَا | Mawar, melati, kelapa, mangga, papaya. |
Benda mati | شَجَرَةٌ, سَمْشٌ, قَلَمٌ, كِتَابٌ, مَكْتَبٌ, قَمَرٌ, مِصْبَاحٌ | Pohon, matahari, pena, buku, meja, bulan, lampu. |
Tempat | مَسْجِدٌ, سُوْقٌ, مَدْرَسَةٌ, مَكْتَبَةٌ | Masjid, pasar, sekolah, perpustakaan. |
Waktu | لَيْلٌ, نَهَارٌ, صَبَاحٌ, مَسَأٌ | Malam, siang, pagi, sore. |
Sifat | مَاهِرٌ, جَاهِلٌ, وَاسِعٌ, ضَيِّقٌ, كَثِيْرٌ, قَلِيْلٌ | Pandai, bodoh, luas, sempit, banyak, sedikit. |
2. Kalimat fi’il ( kata kerja )
Kalimat fi’il adalah kata yang mempunyai makna ( aktifitas/ kerja ) yang terkait dengan waktu, contoh:
3. Kalimat Huruf
Huruf yang termasuk kategori “kalimat” adalah huruf ma’ani. Huruf ma’ani dikategorikan sebagai “kalimat” karena huruf tersebut sudah memiliki arti/makna, hanya saja, arti/maknanya belum kita pahami secara utuh kecuali jika sudah digandengkan dengan kata lainnya. Dalam bahasa Indonesia, huruf identik dengan kata sambung atau yang sejenisnya, contoh :
Catatan :
1. Jika kalimat-kalimat tersebut tersusun maka di namakan jumlah/جُمْلَةٌ ( “ kalimat “ dalam istilah bahasa Indonesia ).
Contoh : الحِصَّانُ العُشْبَ فِى الصَّحْرَأِ اَكَلَ ( kuda telah makan rumput di tanah lapang ).
2. Kalimat-kalimat di atas jika terucapkan, tersusun ( dua kalimat atau lebih ) dan memberi kefahaman maka di sebut kalam. Seperti pada contoh diatas yang memberikan sebuah informasi bahwa “kuda telah makan rumput di tanah lapang “.
3. Jika kalimat isim, fi’il dan huruf tersusun dalam satu susunan, tapi belum memberi kefahaman disebut kalim.
Contoh : اِنْ حَضَرَ مُحَمَّدٌ ( apabila Muhammad telah datang ), contoh pada kalimat ini masih belum memberi kefahaman yang pasti dan masih membutuhkan penjelasan. Sebagaimana yang disebutkan dalam Nadhom Alfiyah Ibnu Malik :
كَلَامُنَا لَفْظٌ مُفِيْدٌ كَاسْتَقِمْ # وَاسْمٌ وَفِعْلٌ ثُمَّ حَرْفُ اْلكَلِمِ