Terpaksa, Bisa, Terbiasa, Terpercaya

Terpaksa, Bisa, Terbiasa, Terpercaya

Oleh : Rika Nurul Barokah

Guru Matematika itu terkesan kaku dan saklek. Karena semenjak kuliah terbiasa setiap hari mendapatkan materi yang cukup memeras otak dan dituntut teliti dan benar. Impian kepala madrasah untuk menjadikan madrasah literasi membuat saya harus berfikir dua kali untuk ikut lomba menulis tiap bulan. Jangankan menulis, memunculkan ide saja sepertinya tidak bisa berkarya. Tidak hanya gurunya, siswa juga diarahkan untuk ikut lomba menulis demi cita-cita untuk madrasah. Kepala madrasah dibantu oleh guru Bahasa Indonesia tidak pernah surut semangat untuk memberikan motivasi kepada guru-guru dan murid untuk memulai menulis. Sebagai kelas yang tergolong kelas anak pintar, anak didik saya yang kelas 2 tahun ini menjadi kelas literasi pertama.

Anak didik saya memulai untuk menulis di bulan Juli. Sebagai wali kelasnya, saya harus memberi contoh anak didik saya. Terpaksa saya harus memulai menorehkan karya saya dalam bentuk tulisan. Alhamdulillah di bulan Juli tulisan perdana saya menang. Dan anak didik saya semuanya juga menang lomba menulis. Ternyata saya bisa juga berkarya dalam bentuk tulisan. Kemenangan perdana membuat saya ketagihan menulis, sehingga saya menjadi terbiasa menulis setiap bulan. Dan setiap bulan itu pun anak didik saya semuanya selalu menang. Jumlah siswa yang menang di madrasah saya semakin bulan semakin bertambah. Dengan kegigihan semangat dari wali kelasnya, guru bahasa Indonesia serta kepala madrasah yang selalu memberikan contoh madrasah kami menjadi pemenang pertama kontributor siswa pemenang terbanyak lomba menulis setiap bulan.

Impian membranded madrasah literasi semakin kelihatan sinyal untuk keberhasilannya. Di madrasah kami juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan literasinya. Pada kegiatan ektrakurikuler terdapat tambahan ekstrakulikuler Jurnalistik. Kegiatannya setiap hari adalah membuat karya literasi berupa reportase dalam bentuk tulisan maupun video untuk semua kegiatan di madrasah kami. Mulai dari kegiatan rutin hingga kegiatan yang menghasilkan penghargaan untuk anak didik kami. Kegiatan ekstrakurikuler Jurnalistik yang mendukung siswa untuk meningkatkan kemampuan literasinya membuat semakin banyak prestasi yang diraih siswa dalam lomba menulis. Juga semakin membara semangat siswa untuk mengikuti beberapa event lomba literasi.

Usaha tidak menghianati hasil, puncak prestasi telah berhasil diraih oleh madrasah kami. Kepala madrasahpun tidak ketinggalan juga mendapatkan prestasi. Alhamdulillah impian membranded madrasah literasi sudah menjadi kenyataan. Hari minggu kemarin, kepala madrasah dengan didampingi oleh guru Bahasa Indonesia mengikuti acara temu nasional guru penulis mediaguru di Jakarta. Madrasah kami mendapatkan penghargaan menjadi madrasah Model literasi 2022. Kepala madrasah kamipun mendapatkan penghargaan sebagai kepala madrasah penggiat literasi 2022. Karya kamipun baik dari siswa ataupun guru mendapat penghargaan sebagai buku antologi terbaik 2022. Berawal dari keterpaksaan, ternyata bisa akhirnya menjadi terbiasa dan selanjutnya menjadi terpercaya. Berbagai prestasi yang diraih siswa dan semangat yang tinggi untuk mengikuti kegiatan literasi dan ajang lomba tidak lepas dari semangat dan contoh dari guru yang semangat dan hebat. Puncak keberhasilan sebagai branded madrasah literasi adalah buah dari prestasi siswa dan guru sebagai hadiah untuk madrasah kami. Mudah-mudahan kami bisa terus berkarya. Dan mengemban amanat sebagai branded madrasah literasi dengan prestasi-prestasi literasi yang luar biasa dari siswa dan guru. Aamiin…

***

Kampung B29, 15 November 2022

Leave a Reply