Berawal dari Terpaksa Akhirnya Jadi Suka

Oleh: Zukhrufin Nada Sabiila Hayuni.

Dari dulu mamaku selalu mengajakku untuk menulis. Memang beliau suka sekali menulis. Setiap saat setiap waktu beliau selalu menulis. Beda banget dengan aku. Walaupun mamaku seorang penulis, tetapi aku sama sekali tidak tertarik untuk mengikuti jejaknya. Bahkan bisa dibilang aku anti banget sama menulis.

Hampir setiap hari mama menyuruhku untuk menulis, tetapi aku selalu menolaknya. Hingga pada suatu ketika, tepatnya saat aku mengikuti Holiday English Program (HEP) di Kampung Ingris, Pare, Kediri, aku vidcall mama. Eh, ternyata mama sedang satu mobil dengan Bu kepala madrasah. Aku sudah berfikir bahwa pasti nanti Bunda Elly menyuruhku untuk menulis. Nah, ternyata benar juga dugaanku.

Beberapa detik kemudian beliau berkata “Ayo, Mbak Nada nulis. Mamanya penulis, masa anaknya kalah sama ibunya!” Seketika itu juga hatiku langsung berkata, “Duh, kan beneran disuruh nulis. Alasan gimana ya biar bisa menghindar?” Akhirnya hanya kuiyakan saja.

Setelah pulang dari Pare, Kediri, aku disuruh mengikuti bimbingan menulis. Tentu saja aku berfikir, “Bikin alasan apalagi ya, biar nggak disuruh nulis?”  Ternyata aku tidak mempunyai ide untuk alasan. Terpaksa aku pun mengikuti bimbingan itu. Setelah dijelaskan semua tentang bagaimana menulis, aku pun perlahan mulai paham dan aku langsung menulis sesuai tema. Kebetulan temanya makanan. Karena aku punya makanan favorit, ya pasti gampang menjelaskannya.

Awal menulis, aku tidak tahu harus menjelaskan dari sisi mana dahulu? Akhirnya aku langsung menulis apa yang ada di pikiranku. Entah itu betul atau salah urusan terakhir. Intinya ceritakan semua yang ada di pikiran. Masalah edit mah, bisa dipikir kemudian.

Selesai menulis  dan sudah aku edit, aku kirim ke Mama untuk minta bantuan editing barangkali  ada penulisan kataku yang salah. Setelah dibetulkan, akhirnya aku kirim ke blog sasisabu dan link lomba. Lega rasanya sudah gugur kewajiban. Sudah tidak ada lagi paksaan yang biasanya kuhadapi setiap hari.

Beberapa hari kemudian, waktu tiba pengumuman pemenang lomba, aku berfikir bahwa aku akan kalah. Eh, ternyata aku menang. Denger itu rasanya aku jadi syok.Ternyata setelah menang lomba menulis ini, bikin aku kecanduan untuk menulis lagi dan ingin mengikuti lomba lagi. Aku berfikir, kenapa ya, aku nggak mau nulis dari dulu? Padahal nulis itu asyik, loh! Kita menulis apa  yang kita pikirkan dan  tidak perlu takut salah. Intinya keluarkan semua yang ada di pikiran. Sama seperti saat kita mengeluarkan unek-unek.

Kawan, percayalah bahwa menulis itu sangat menyenangkan. Jangan pernah takut salah karena yang salah itu adalah yang tidak mau menulis. Ayo, menulis! Sesuatu yang kamu lakukan itu benar karena seseorang yang berani akan mendapatkan hasil karya yang akan membuatnya merasa senang atau bahagia. Segeralah mencoba jika kamu belum pernah merasakan jadi penulis

Jika kamu nanti memenangkan lomba ini, pasti kamu akan merasa bahagia atas perjuanganmu, atas jerih payah pikiranmu. Setelah menang lomba, percayalah bahwa kamu akan jadi kecanduan untuk selalu menulis. Seperti aku. Singkirkan rasa ragu dan seegeralah mencoba!

***

Bumi Martsanda, 8 September 2022

BIODATA PENULIS

Hai, sahabat Nusantara. Perkenalkan namaku Zukhrufin Nada Sabiila Hayuni atau biasa dipanggil Nada. Aku  adalah siswa kelas 9 MTs Negeri 2 Jember. Selain hobi jeprat-jepret, aku juga suka wisata dan kulineran. Bila kalian ingin kenalan, bisa hubungi aku via

Instagram: bil.aaaaxry_

Email: zukhrufinndaa@gmail.com

Leave a Reply