oleh : Nur Indah Rakhmawati
Menulis adalah salah satu kegiatan literasi yang sangat mengasikan. Itu baru kurasakan setelah aku mulai sering menulis. Dengan menulis seseorang bisa berimajinasi, bahkan bisa menyampaikan pengalaman, pandangan, pendapat, tentang sesuatu yang tidak terungkap melalui komunikasi secara langsung. Kemampuan menulis yang bagus membutuhkan jam terbang yang tinggi. Butuh pengalaman berulang, karena pengalaman adalah guru terbaik. Jika seseorang mampu membuat karya tulis apa saja, bagiku itu berarti sebuah prestasi, karena ketrampilan menulis adalah buah karya dari perjuangan, yang tidak semua orang mampu dan mau melakukannya.
Ketrampilan menulis itu mengasah kerja otak, untuk berpikir kreatif, yang harus dimulai dengan kemauan keras, rasa ingin mencoba yang tinggi, dilakukan dengan hati yang senang bukan suatu beban, maka karya imajinasi, ide-ide akan bermunculan dan mengalir begitu saja. Kesenangan menulis bisa dilakukan kapan saja dan oleh siapa saja. Menulis bisa ditumbuhkan dan dilakukan sejak seseorang mampu menulis dan bercerita, bahkan sejak usia anak-anak di bangku sekolah dasar. Tapi kemampuan menulis yang dimiliki hampir semua orang, jarang sekali yang bisa menghasilkan sebuah karya tulis.
Menulis itu bisa diawali tentang kisah perjalanan hidup sehari-hari, baik tentang pengalaman pribadi maupun orang lain, hasil pengamatan tentang sesuatu, baik nyata maupun imajinasi. Menulis bisa terinspirasi saat hati galau, gembira, saat melihat suatu kejadian, bahkan hasil kegiatan penelitian atau riset. Menulis bisa berwujud puisi, cerita pendek, novel, essay, opini, dan karya lainnya. Apapun bisa menjadi topik untuk ditulis.
Pengalamanku menulis adalah berawal dari coba-coba, penasaran, karena iri melihat orang lain bisa kenapa aku tidak mencobanya. Akhirnya kutulis salah satu pengalaman pribadiku yang paling terkesan, kemudian kucoba bagikan ke group WhattsApp teman-teman guru. Ternyata mereka memuji dan mengomporiku untuk terus menulis. Meskipun belum percaya diri dan merasa masih banyak kekurangan, tapi keinginan untuk menulis terus tumbuh.
Suatu hari, temanku mengenalkan Gurusiana Mediaguru padaku. Melalui Mediaguru ini banyak ilmu yang kudapat, yaitu dengan belajar dari membaca karya tulis orang lain. Tulisankupun mulai ku upload, kebanyakan berupa cerita pendek. Hingga suatu saat, aku mendengar ada pelatihan tentang menulis Pentigraf, yaitu Cerita Pendek Tiga Paragraf. Setelah mengikuti pelatihan tersebut, dan faham dengan ilmu yang baru kudapat, semakin semangat untuk menulis kisah-kisah absurd dalam pentigrafku. Selain itu kucoba pula menulis puisi, opini, dan lain-lain di Gurusiana Mediaguru. Bahkan aku telah mendapat Piagam Tantangan Gurusianer, meskipun akhirnya tidak kulanjutkan. Tapi hampir setiap bulan aku ikut mengirimkan naskah lomba yang diadakan Mediaguru. Alhamdulillah ternyata lomba menulis yang kuikuti selalu membuahkan prestasi. Hingga kini sudah beberapa Buku Antologi yang diterbitkan Mediaguru yang kupunya, bahagia sekali ketika kubuka didaftar isi tertera namaku. Tak kusangka ternyata menulis dapat berbuah prestasi.
Aku berharap prestasi menulis bukan hanya mampu menghasilkan karya-karya dalam lomba yang kemudian tertuang dalam Buku Antologi, sebagai karya bersama para pemenang, tapi juga mampu menghasilkan buku-buku solo lebih banyak lagi. Semoga aku mampu dan terus semangat untuk menulis, terus mengikuti lomba menulis setiap bulan, serta mampu menorehkan prestasi yang dapat menginspirasi bagi anak dan muridku serta bagi siapa saja yang membacanya. Aamiin.