Mimpi Menjadi Penulis Menjadi Kenyataan | Lomba Menulis Bulan Januari 2022

Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Semuanya bisa terjadi apabila harapan dan cita-cita kita lakukan sepenuh hati. Memang tidak mudah, semua membutuhkan pengorbanan dan perjuangan.

Seperti yang penulis alami di masa pandemi selama ini. Sebelum masa pandemi banyak sekali kegiatan sehingga waktu untuk berkarya dengan menulis tidak lagi ada jeda. Sehingga harapan dan cita–cita untuk berkarya dengan menulis seperti penulis lain masih belum terwujud.
Namun semenjak Virus Covid-9 datang pada bulan Maret 2020 sehingga menyebabkan pandemi seantero dunia. Sejak saat itu semua harus mengikuti aturan pemerintah. Dengan pembatasan kegiatan masyarakat. Pembatasan kegiatan tidak hanya dilakukan pada satu sektor saja, tetapi banyak sektor. Diantaranya adalah sektor perdagangan, sektor pertanian, sektor industri dan sektor pendidikan. Sektor pendidikan inilah yang menjadi masalah yang dialami didunia pendidikan.
Sehingga mulai bulan Maret tahun 2020 kegiatan belajar mengajar secara daring ( online). Sejak saat itu bagi guru dan siswa banyak berdiam di rumah . Kegiatan belajar mengajar dari rumah terbatas. Dimulai pukul 07.00 WIB dan berakhir pukul 11.00 WIB. Sehingga setelah itu baik guru dan siswa banyak istirahatnya.
Dalam memanfaatkan waktu penulis mencoba mencari informasi terkait webinar. Dari informasi yang penulis dapatkan webinar online yang diadakan oleh Media Guru. Yaitu acara sagu sabu online pertama kali ada di Media Guru. Penulis dengan semangat melakukan pendaftaran secara online. Bersyukur kami bisa mengikuti webinar sagu sabu (satu guru satu buku). Peserta webinar adalah seluruh Indonesia yang terdiri dari guru , pengawas , dan kepala madrasah se Indonesia. Mereka berasal dari Kementerian Pendidikan Nasional maupun dari Kementerian Agama.
Senang sekali rasanya bisa bersama dengan mereka orang- orang yang berpotensi semua. Sehingga kami bisa berbagi baik dalam ilmu menulis maupun ilmu mengajar untuk anak didik. Selama pelatihan waktu yang diberikan selama satu bulan dan diberikan fasilitas pendampingan. Sehingga semua penulis benar- benar dikawal untuk menulis sampai menjadi sebuah karya yang ber–ISBN. Terasa lega sebagai penulis awal, karena belum.pernah menulis sebelumnya.
Banyak manfaat setelah mengikuti diklat menulis akhirnya bisa membuka wawasan dan semakin faham bagaimana tata cara menulis. Dengan didorong rasa senang dan semangat untuk bisa membuat karya buku ber–ISBN akhirnya selesai sudah untuk penyusunan buku pertama dengan pendampingan para editor buku yang sudah profesional dan sudah ditetapkan oleh Media Guru terkait siapa pendampingnya.
Setelah melalui proses yang panjang akhirnya terbit buku pertama yang sudah ber–ISBN. Rasa senang dan bangga sekali bisa menantang harapan dan bisa mewujudkan impian. Karena merasa sukses untuk berkarya pertama kalinya, maka semakin tergerak untuk membuat karya berikutnya. Di masa pandemi yang banyak waktu luang bisa dimanfaatkan untuk berkarya dan ternyata sangat bermanfaat.
Dengan banyak teman di webinar daring pertama sangat bermanfaat dan banyak pengalaman bisa untuk mempermudah mencari informasi untuk bisa mengikuti webinar berikutnya. Kegiatan selama pandemi setelah menjalankan tugas mengajar dilanjut dengan menulis untuk membuahkan karya kedua yang ber – ISBN. Hari demi hari ku lalui akhirnya selama pandemi menghasilkan 7 buku solo dan 8 buku antologi. Semoga bermanfaat dan bisa memberikan kontribusi di dunia pendidikan khususnya dan masyarakat umumnya. Teruslah berkarya untuk menghidupkan cakrawala menulis dan membaca.

Loading

Leave a Reply