Oleh : Dra. Nur Indah Rahmawati.
Saat itu Rina yang kuliah di FKIP sedang menempuh mata kuliah PPL (Praktek Pengalaman Lapangan). Dua bulan lamanya dia bersama dua belas mahasiswa-mahasiswi dari jurusan yang berbeda sedang melakukan kegiatan tersebut. PPL dilaksanakan salah satu SMA terfaforit di kotanya. Banyak pengalaman dan pembelajaran yang di dapat dari kegiatan tersebut. Sebagai wujud mengaplikasikan teori yang sudah didapat di bangku kuliah. Berinteraksi dengan anak didik adalah pengalaman baru yang menegangkan dan menyenangkan.. Diawal PPL (Praktek Pengalaman Lapangan) tentu saja ada perasaan takut dan grogi. Apalagi sekolah tempat Praktek Pengalaman Lapangan terkenal muridnya pintar-pintar, dan guru-guru profesional. Lama-lama setelah mendapat bimbingan dari guru pamong dan dosen pembimbing dalam membuat persiapan. Kegiatan mengajar menjadi lebih mudah dan terasa menyenangkan. Apalagi setelah mulai mengenal karakter mereka, menjadi lebih mudah dalam kegiatan belajar mengajar.
Tugas mahasiswa-mahasiswi PPL bukan hanya mengajar, tetapi harus mampu membuat Perangkat Pembelajaran, termasuk RPP (Rencanaan Pelaksanaan Pembelajaran) yang harus mereka siapkan sebelum mereka mengajar di kelas. Selain itu juga ada tugas tambahan belajar administrasi kantor dan melaksanakan piket guru secara bergantian. Suatu hari saat sedang jalan bersama-sama teman PPLnya, Widi teman Rina bercerita. “Mbak-mbak, aku tadi waktu naik angkot ketemu dan kenalan sama anak cowok PPL sini juga lho.., dia ramah dan terlihat sabar banget.” Kata Widi antusias. “Oh ya, yang mana sih anaknya?” Tanya Rina. “Kapan-kapan deh tak kasih tahu.” Jawabnya. “Bener lho ya….” Balas Rina sambil tersenyum.
Suatu hari, Rina sedang tugas piket bersama seorang mahasiswa PPL lainnya. Mereka duduk bersanding di belakang meja piket. Karena tidak pernah bertemu sebelumnya, mereka berkenalan agar bisa berinteraksi dengan baik. “Kenalkan saya Surya dari jurusan Bahasa Inggris.” Kata Surya sambil menjabat tangan Rina. “Aku Rina dari Jurusan Pendidikan Dunia Usaha “ Sambut Rina manis. “Kita bagi tugas ya, aku akan keliling kelas dari arah selatan, dan kamu dari utara.” Kata Rina. “Baiklah, nanti kita ketemu disini lagi ya..?” Jawab Surya sambil tersenyum. Tugas mereka adalah memastikan bahwa semua kelas tidak ada yang kosong dan guru sudah masuk kelas sesuai jadwal. Merekapun kemudian bertemu di ruang piket guru. Suasana akrab mulai terjalin. mereka asik ngobrol ngalor ngidul, ngetan ngulon. Tampak sesekali terukir senyuman di wajah mereka.
Sejak perkenalan hari itu, mereka tampak semakin akrab. Surya mulai sering bertandang ke rumah Rina, meskipun jaraknya agak jauh, tapi karena sudah ada benih-benih cinta diantaranya, jarak jauh bukanlah hambatan untuk bertemu. Di kampus dan sekolah tempat mereka PPL juga tampak mereka sering jalan bersama. Hingga suatu hari Widi memergoki mereka sedang ngobrol berdua sambil menyelesaikan tugas administrasi di SMA tempat PPL. “Lho, kalian sudah kenal?.” Sapa Widi mengagetkan konsentrasi mereka. “Mas Surya ini lho mbak Rina, yang tak ceritakan kemarin dan yang ingin ku kenalkan itu” Celoteh Widi. Rina tersipu malu sambil saling berpandangan dengan Surya. “Oh, kami sudah kenal kok.” Jawab Surya. “Cie…cie… ternyata sudah akrab nih ya…” Ledek Widi. “Biasa aja kok Wid…” Jawab Rina tersipu malu. Tak lama kemudian teman-teman yang lain mulai berdatangan, dan mereka ikut-ikutan menggoda soal keakraban Surya dan Rina. Suasanapun jadi seru dan penuh gelak tawa.
Tak dipungkiri, singkat cerita Surya dan Rina jadian. Cinta Lokasi mulai bersemi. Tak terasa dua bulan kegiatan PPL sudah hampir berakhir. Kini tiba saatnya mereka ujian, sebelum ujian mereka harus konsultasi RPP (Rencana Proses Pembelajaran) pada guru pamong dan dosen pembimbing. Terkadang proses bimbingan tidak cukup disekolah, bahkan harus datang kerumah guru pamong atau dosen pembimbing. Disini tampak Rina diantar oleh Surya, hingga akhirnya teman-temannya tahu kalau diantara mereka ada sesuatu, merekapun mendukungnya dan mensupport. Saat penutupan dan perpisahan mahasiswa-mahasiswi PPL, Setelah acara ceremonial, Rina menyumbangkan sebuah lagu. Tampak Surya sebagai penonton di belakang mengangkat kedua ibu jarinya tanda mendukungnya dan diakhiri dengan tepuk tangan.
Selesai PPL, mereka sama-sama menyusun skripsi sebagai syarat akhir kelulusan. Mulailah dengan mengajukan judul skripsi ke dosen pembimbing yang ditunjuk oleh fakultas. Mereka disibukkan dengan urusannya menyusun dan bimbingan skripsi pada dosen membimbingnya masing-masing. Surya dan Rani telah berkomitmen bahwa hubungan mereka harus membawa pengaruh positif, yaitu mereka harus bisa selesai bersamaan sehingga bisa wisuda bebarengan. Saat seminar proposal maupun ujian skipsipun mereka saling mensupport satu sama lain, Dengan ikut mengantar dan menunggu mulai persiapan ujian hingga usai, sampai dinyatakan lulus dan menyelesaikan segala administrasi yang harus mereka penuhi. Hubungan saling mensupport ini membuahkan hasil. Keinginan wisuda bersama akhirnya bisa terlaksana sesuai rencana. Saat wisuda telah tiba, kedua keluarga mereka turut menghadiri wisuda putra-putrinya. Kedua keluarga saling bertemu dan berkenalan. Alhamdulillah hubungan mereka berdua mendapat restu. Atas dukungan keluarga, tak lama kemudian mereka memutuskan untuk ke jenjang yang lebih serius.
Kramat, 24/10/2022