Jember (Humas MTsN 2 Jember) – Aula MTsN 2 Jember pagi itu tak hanya dipenuhi lantunan ayat suci Al-Qur’an, tetapi juga tangis haru yang menyatu dengan senyum penuh bangga. Sebanyak 130 santri Fullday Tahfidz dari kelas VII dan VIII tampil mempesona dalam Haflatul Imtihan Tahun Pelajaran 2024/2025 yang juga disaksikan ratusan pasang mata melalui Live kanal Youtube MtsN 2 Jember. Sebuah momen sakral yang menjadi saksi ketekunan mereka dalam menghafal Al-Qur’an. Hari ini bukan sekadar ujian hafalan, momen ini juga menjadi panggung menempa kehangatan cinta antara anak dan orang tua.
Sebelum acara dimulai, para siswa menuju masjid Nur Mujahiddin MTsN 2 Jember untuk Shalat Dhuha bersama didampingi guru dan dilanjutkan pra acara (Hadrah) oleh Al-Banjari Syifa’ul Qolby MTsN 2 Jember. Para peserta dan orang tua wali tampak antusias mendengarkan lantunan merdu para siswa yang tergabung dalam grup Al-Banjari ini.
Sejak pukul 07.30 sampai dengan 12.30 WIB, para santri satu-persatu membacakan hafalan surat yang mereka kuasai, langsung didampingi pembimbing masing-masing. Di sinilah momen menggetarkan hati itu terjadi saat ayat-ayat suci dilantunkan, banyak orang tua tak kuasa menahan tangis, menyeka air mata melihat anaknya membaca dengan lancar dan penuh penghayatan. Suasana Aula madrasah berubah menjadi lautan doa dan kebanggaan yang membuncah dalam diam.Acara dilanjutkan kegiatan inti yaitu opening seremonial oleh Dr. Hj. Nur Aliyah M.Pd tepat pukul 08.30 WIB.
Saat opening seremonial, Kamad menyampaikan pesan kepada para peserta,“Al-Qur’an ini bukan hanya hafalan, tapi jalan hidup yang menuntun orang tua dan kalian menuju surga. Jadikanlah kegiatan menghafal Al-Qur’an sebagai kebiasaan dan pahami serta terapkanlah dalam kehidupan kalian, Insyaallah pertolongan Allah SWT selalu bersama kalian,” ungkap Kamad MTsN 2 Jember, dalam sambutannya. Ia memberikan apresiasi tinggi kepada para guru tahfidz yang dengan sabar membimbing dan mendampingi perjuangan santri hingga titik ini. Kehadirannya sebagai seorang kepala madrasah sekaligus teladan yang baru saja menyelesaikan studi doktoralnya memberi aura inspiratif tersendiri di tengah kemeriahan dalam nuansa yang religious ini. Selain itu, acara ini juga menyisipkan sharing bersama tentang motivasi kiat menghafal Al-Qur’an dihadapan para audiens, yang disampaikan salah satu ustadz pembimbing tahfidz. Tujuan sesi ini adalah mendekatkan diri dengan para orang tua wali dan siswa santri itu sendiri.
Salah satu puncak acara yang menyentuh ialah sesi penyematan mahkota kepada orang tua oleh siswa tahfidz sebagai simbol kemuliaan, karena pengorbanan dan cinta kasih mereka telah mendidik anak yang hafal Al-Qur’an. Dalam suasana itu, pelukan dan isak tangis mewarnai pelataran masjid. Lagu “Hafidz Qur’an” yang dinyanyikan bersama-sama pun terdengar bagai iringan doa kolektif yang memadukan semangat spiritual dan emosional.
Nurul Natasya, santri kelas VIII H menyampaikan rasa syukurnya, “meski sebelumnya saya sempat ingin menyerah, tapi doa orang tua dan bimbingan ustadz membuat saya kuat. Alhamdulillah, saya bisa menyelesaikan hafalan ini,” ungkap salah satu siswi kelas VIII H dan juga peserta haflatul imtihan.
Kegiatan ini juga ditutup dengan pembagian sertifikat tahfidz dan harapan besar dari para guru serta panitia agar tradisi ini tetap dilestarikan. tak hanya sebagai bentuk evaluasi hafalan, tetapi sebagai wahana menguatkan ikatan ruhani antara generasi qur’ani dengan keluarganya.
Haflatul imtihan tahfidz mtsn 2 jember tahun 2024/2025 ini bukan sekadar acara tahunan. ia menjelma menjadi panggung keabadian cinta, doa, dan dedikasi yang melahirkan generasi yang tak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bercahaya dengan al-qur’an di hati. sebuah bukti nyata bahwa pendidikan terbaik lahir dari kolaborasi madrasah, guru, dan keluarga.