oleh : Ririn Sulistyowati
Hampir setiap hari kami 3 guru BK di madrasah kami menerima laporan kasus bullying, baik dari siswa kelas 7, 8 dan kelas 9. Kasusnya sangat beragam, misalnya saja jika kelas 7 dominan tentang mengolok fisik, pekerjaan ortu dan latar belakang siswa, beranjak kelas 8 pola bullying berubah misalnya saja tentang intimaidasi, pemerasan (minta uang) dan mulai tentang perkembangan seksualitas khas remaja, dan di kelas 9 karena mereka adalah siswa jenjang tertinggi lebih kepada intimidasi kepada teman atau adik kelas.
Tentu kami trenyuh dengan fenomena ini, padahal bapak/ibu guru saling bekerjasama memberi pemahaman kepada siswa-siswi kami tentang dampak bullying bagi korban saat ini dan di masa depan. Pemahaman kami sampaikan, baik dalam materi pembelajaran di kelas, perilaku sehari-hari, dan melalui kegiatan-kegiatan motivasi agama dan emosi.
Berbicara tentang dampak bullying adalah sangat kompleks, baik kepada korban maupun pelaku. Dampak–dampak tersebut diantaranya : rendah rasa percaya diri, depresi, kehilangan rasa kepercayaan dan muncul rasa tidak biasa. Dan dampak kepada pelaku adalah ; hilangnya rasa empati, tertanam kepada diri bahwa bullying adalah tindakan biasa dan berpotensi untuk melakukan tindakan-tindakan kriminal. Dampak yang tersebut di atas memang benar-benar terjadi, tidak jarang butuh waktu yang lama untuk proses seorang anak yang menjadi korban bullying untuk sembuh dari luka batinnya meski mungkin jika yang dialami adalah kekerasan fisik. Dampak luar biasa yang lain adalah jika proses recovery tidak tuntas ada kemungkinan korban bullying akan menjadi pelaku bullying di masa depan.
Kami selaku tim BK mengevaluasi kejadian-kejadian ini dengan tujuan mengurangi bahkan menghapus segala bentuk tindakan bullying di madrasah kami. Mengidentifikasi faktor penyebab baik internal maupun eksternal dan mencari cara yang paling baik dan efektif untuk mengatasinya. Faktor internal mungkin bisa kami penuhi dari motivasi-motivasi dan kajian-kajian agama yang kami berikan dengan dibantu teman-teman sesuai dengan bidang keilmuan agama supaya hal yang disampaikan benar. Faktor eksternal bisa bersumber dari lingkungan, dan tontonan-tontonan dari media sosial karena setelah 2 tahun masa sekolah online karena pandemi kemarin setiap anak mendapat kemudahan fasilitas meng akses dunia maya dengan gadget yang memadai dan jaringan internet yang mudah dan lancar. Bahu-membahu bersama stake holder madrasah( kesiswaan, humas, sarpras dan warga madrasah lain)kami rutin mengadakan razia gadget/HP, dilanjutkan menjaga komunikasi yang intens dan baik dengan wali siswa supaya bisa bekerjasama mengawal perkembangan dan perilaku anak-anak.
Sabda Rasulullah SAW: “Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian”
Bullying tidak dapat dibenarkan dalam kondisi zaman apapun tapi bisa terjadi di semua peradaban perkembangan zaman. Harapannya dengan berbagai cara yang ditempuh tindakan bullying dapat dihindari dan dikurangi jika tidak mungkin dihilangkan. Semoga cara dan langkah yang kami ambil bisa membawa dampak yang baik untuk anak-anak, memberi pelajaran yang baik yang bisa menjadi bekal mereka dalam menapak langkah menyusun masa depan.